Selasa, 27 September 2011 0 komentar

Ulang Tahun 11 11 11

Dikala sang surya mulai memancarkan sinarnya
Disaat itu pula rembulan berhenti bercahaya
Membuat kita lupa bahwa kita semakin dewasa
Seiring berjalanya waktu…
Bagai panah yang lepas dari busurnya
itulah usia kita….
yang selalu bertambah dan takkan pernah kembali….
Sesuatu yang telah terjadi di masa lalu…
Takkan mungkin terulang kembali…
Walapun kadang ingin kita ulangi,
Suatu kejadian yang terlalu indah untuk dilupakan
Sahabat……
Tiada kado yang lebih berharga dihari ulang tahunmu
Selain kata
selamat ulang tahun
Tiada do’a yang bisa kupanjatkan
Selain do’a
semoga panjang umur dan bahagia
Tiada harapan yang bisa kurangkai dengan indah
Selain harapan
Kedewasaan untuk mengantarkanmu menuju Kesuksesan
Untukmu, Keluarga dan sahabat yang selalu kau cintai
Selasa, 20 September 2011 0 komentar

lebaran

Apa khabar temans?
Maaf nih, saya baru sempat menyapa lagi. Setelelah kemarin-kemarin disibukkan oleh hal lain. Selain itu saya juga memang sengaja meliburkan diri dari aktifitas online. Kecuali sekedar check email, atau mengintip twitter. Sebab dari HP juga bisa mengintip yang satu ini.
Apalagi suasana lebaran, cukup menyita perhatian untuk keluarga. Persiapan sana-sini. Pas hari H, waktu memang di peruntukkan untuk keluarga, saling berkunjung atau di kunjungi. Nyaris menggeser keinginan untuk berhadadapan dengan laptop.
“yah gimana sih gan, masa blog di abaikan?”
Sori deh.., ini memang bertepatan dengan lebaran kok. Lagian saya sudah lama tidak mengistrahatkan mata, hati dan juga jari-jari untuk bergelut dengan laptop dan sekelimut aktifitas didalamnya. Bolehlah sesekali mengalihkan pandangan. Menyapa dunia lain untuk keseimbangan hidup.. (walah…)
***
Lalu kesibukan anda selama lebaran apa nih?
Kalau saya yang pasti, ketupat, opor plus coto Makassar buatan ibu tercinta, jelas menjadi menu favorit tahun ini. Beda dengan sebelum-sebelumnya. Sebab kali ini coto Makassar menjadi menu incaran keluarga. Maklum, opor dan rendang sudah biasa di lidah pada moment lebaran.
Mudik bagaimana? Saya mudik ke tangerang, hehehe.. cukup 45 menit dari depok sudah sampai kok. Bebas macet, bebas bising, dan yang pasti Jakarta terasa kota baru. Seperti sebuah desa yang baru akan di mekarkan menjadi kotamadya.. andai saja kondisi itu bisa bertahan lama. Pasti banyak yang suka.
Oh iya, sempat juga kami melakukan wisata kota. Bermodal 3 mobil,kami berkeliling Jakarta menikmati kesepian jalan-jalan utama. Monas, istiqlal dan terakhir cari jajanan yang beda dari menu lebaran.
Biar aku ceritakan satu persatu secara singkat yah..
Monas, yang seumur-umur menginjak Jakarta, baru tahun ini saya menginjakkan kaki di areal itu. Dan dasar nasib tidak mempertemukan saya dengan monas. Hari itu sudah agag sore dan monas sudah tutup, tapi keramaian di sekitarnya masih terasa. Apalagi hujan mulai mengguyur Jakarta. Terpaksa deh kami pulang dengan tangan hampa.
Padahal saya ingin sekali mengajak anak-anak untuk melihat kemegahan Jakarta dari pucuk monas.
Istiqlal, mesjid paling agung di ibu kota Jakarta, juga baru pertama kali aku merapatkan dahi di karpet tebal mesjid itu. Suasana didalamnya memang megah. Layaknya sebuah gedung, ada pusat informasi dan penitipan barang (bukan penitipan alas kaki yah) jadi tidak diperkenankan barang bawaan dibawah kedalam mesjid.
Wisata kuliner, karena sudah lelah berkeliling, perutpun minta untuk diisi. Sudah pada keroncongan. Akhirnya daerah jalan sabang, menjadi pilihan akhir. Daerah ini lumayan menjanjikan soal kelezatan makanan pinggirannya. Yang paling kami incar adalah mie ayam dan bakso, sate ayam masuk juga sebagai pelengkap.
Setelah usai, kami kembali menikmati sepinya jalan jendral sudirman menuju pulang.
Nah bagaiaman dengan liburan lebaran anda temans? Yang pulang kampung gimana? Yang keluar kota, keluar negeri?
Pasti seru yah..?
Oh iya, dalam kesempatan ini juga, saya dan keluarga mengucapkan:
“Mohon Maaf Lahir Bathin yang setulus-tulusnya”
Semoga pintu maaf senantiasa terbuka diantara kita. Leburkan segala sakit hati, dendam kecil, dan hal-hal- lain yang membatasi keceriaan kita.
Yuk, kita mulai lagi aktifitas ini…
Senin, 19 September 2011 0 komentar

Selamat tinggal kawan

Maaf. Saya baru muncul. Dan satu judul kalimat yang ingin kusampaikan adalah, selamat tinggal. Pergulatan bathin selama entah untuk berapa ratus waktu, yang sudah kulewatkan tanpa sepatah kata di blog ini. Saya menyesal atas kejadian ini.sungguh !!
Tapi, saya juga harus mengakui, bahwa sulit sekali bagi saya untuk tunduk dan patuh terhadap kesetian untuk hadir di blog ini dalam bentuk tulisan. Waktu saya sudah terjerat oleh pemikiran dan perhatian yang lain. Resiko yang saya tanggung atas ulah saya ini terlalu banyak. Kehilangan banyak sekali input yang senantiasa menyegarkan saya dalam mendengar, membaca, merasa dan terlibat dalam suasana romantic di dunia kata dan makna.
Dalam masa keterasingan itu, saya memang tidak hanya diam dan berpangku tangan. Saya bahkan sering berkeliaran di sekitar blog ini, tentu saja, tanpa meninggalkan jejak. Sebab jari-jari ini terasa kaku oleh sekelimut perasaan yang membuncah bathin. (Agag distorsi nih)
Jujur saja, saya ada niat untuk MENINGGALKAN BLOG INI. Bahkan saya juga sudah merencanakan semacam kalimat perpisahan untuk memutuskan segala bekas yang ada di blog ini. Sebab, dalam perenungan yang cukup, menurut level saya, banyak hal yang kurang pas dengan pengembangan blog ini.
Tagline blog ini misalnya,  semakin hari saya merasa semakin menyiksa. Saya merasa sudah lancang dan berani memasang badan  dan berbicara banyak tentang motivasi dan sekitarnya. Padahal, mental saya saja masih perlu diuji untuk mengarungi banyak persoalan yang komplikasi dan distorsi disana sini ditengah-tengah aktifitas saya, apalagi berkaitan dengan jenis pekerjaan saya yang terkadang memang bisa jadi sasaran empuk untuk menggoyahkan mental. untuk itu pelan tapi pasti simbol-simbol yang mengandur unsur pengguran dalam memotivasi akan saya pangkas habis.
Senin, 12 September 2011 0 komentar

sahabat..

semua sahabat lg....
 
;