Selasa, 20 September 2011

lebaran

Apa khabar temans?
Maaf nih, saya baru sempat menyapa lagi. Setelelah kemarin-kemarin disibukkan oleh hal lain. Selain itu saya juga memang sengaja meliburkan diri dari aktifitas online. Kecuali sekedar check email, atau mengintip twitter. Sebab dari HP juga bisa mengintip yang satu ini.
Apalagi suasana lebaran, cukup menyita perhatian untuk keluarga. Persiapan sana-sini. Pas hari H, waktu memang di peruntukkan untuk keluarga, saling berkunjung atau di kunjungi. Nyaris menggeser keinginan untuk berhadadapan dengan laptop.
“yah gimana sih gan, masa blog di abaikan?”
Sori deh.., ini memang bertepatan dengan lebaran kok. Lagian saya sudah lama tidak mengistrahatkan mata, hati dan juga jari-jari untuk bergelut dengan laptop dan sekelimut aktifitas didalamnya. Bolehlah sesekali mengalihkan pandangan. Menyapa dunia lain untuk keseimbangan hidup.. (walah…)
***
Lalu kesibukan anda selama lebaran apa nih?
Kalau saya yang pasti, ketupat, opor plus coto Makassar buatan ibu tercinta, jelas menjadi menu favorit tahun ini. Beda dengan sebelum-sebelumnya. Sebab kali ini coto Makassar menjadi menu incaran keluarga. Maklum, opor dan rendang sudah biasa di lidah pada moment lebaran.
Mudik bagaimana? Saya mudik ke tangerang, hehehe.. cukup 45 menit dari depok sudah sampai kok. Bebas macet, bebas bising, dan yang pasti Jakarta terasa kota baru. Seperti sebuah desa yang baru akan di mekarkan menjadi kotamadya.. andai saja kondisi itu bisa bertahan lama. Pasti banyak yang suka.
Oh iya, sempat juga kami melakukan wisata kota. Bermodal 3 mobil,kami berkeliling Jakarta menikmati kesepian jalan-jalan utama. Monas, istiqlal dan terakhir cari jajanan yang beda dari menu lebaran.
Biar aku ceritakan satu persatu secara singkat yah..
Monas, yang seumur-umur menginjak Jakarta, baru tahun ini saya menginjakkan kaki di areal itu. Dan dasar nasib tidak mempertemukan saya dengan monas. Hari itu sudah agag sore dan monas sudah tutup, tapi keramaian di sekitarnya masih terasa. Apalagi hujan mulai mengguyur Jakarta. Terpaksa deh kami pulang dengan tangan hampa.
Padahal saya ingin sekali mengajak anak-anak untuk melihat kemegahan Jakarta dari pucuk monas.
Istiqlal, mesjid paling agung di ibu kota Jakarta, juga baru pertama kali aku merapatkan dahi di karpet tebal mesjid itu. Suasana didalamnya memang megah. Layaknya sebuah gedung, ada pusat informasi dan penitipan barang (bukan penitipan alas kaki yah) jadi tidak diperkenankan barang bawaan dibawah kedalam mesjid.
Wisata kuliner, karena sudah lelah berkeliling, perutpun minta untuk diisi. Sudah pada keroncongan. Akhirnya daerah jalan sabang, menjadi pilihan akhir. Daerah ini lumayan menjanjikan soal kelezatan makanan pinggirannya. Yang paling kami incar adalah mie ayam dan bakso, sate ayam masuk juga sebagai pelengkap.
Setelah usai, kami kembali menikmati sepinya jalan jendral sudirman menuju pulang.
Nah bagaiaman dengan liburan lebaran anda temans? Yang pulang kampung gimana? Yang keluar kota, keluar negeri?
Pasti seru yah..?
Oh iya, dalam kesempatan ini juga, saya dan keluarga mengucapkan:
“Mohon Maaf Lahir Bathin yang setulus-tulusnya”
Semoga pintu maaf senantiasa terbuka diantara kita. Leburkan segala sakit hati, dendam kecil, dan hal-hal- lain yang membatasi keceriaan kita.
Yuk, kita mulai lagi aktifitas ini…

0 komentar:

Posting Komentar

 
;