Senin, 19 September 2011

Selamat tinggal kawan

Maaf. Saya baru muncul. Dan satu judul kalimat yang ingin kusampaikan adalah, selamat tinggal. Pergulatan bathin selama entah untuk berapa ratus waktu, yang sudah kulewatkan tanpa sepatah kata di blog ini. Saya menyesal atas kejadian ini.sungguh !!
Tapi, saya juga harus mengakui, bahwa sulit sekali bagi saya untuk tunduk dan patuh terhadap kesetian untuk hadir di blog ini dalam bentuk tulisan. Waktu saya sudah terjerat oleh pemikiran dan perhatian yang lain. Resiko yang saya tanggung atas ulah saya ini terlalu banyak. Kehilangan banyak sekali input yang senantiasa menyegarkan saya dalam mendengar, membaca, merasa dan terlibat dalam suasana romantic di dunia kata dan makna.
Dalam masa keterasingan itu, saya memang tidak hanya diam dan berpangku tangan. Saya bahkan sering berkeliaran di sekitar blog ini, tentu saja, tanpa meninggalkan jejak. Sebab jari-jari ini terasa kaku oleh sekelimut perasaan yang membuncah bathin. (Agag distorsi nih)
Jujur saja, saya ada niat untuk MENINGGALKAN BLOG INI. Bahkan saya juga sudah merencanakan semacam kalimat perpisahan untuk memutuskan segala bekas yang ada di blog ini. Sebab, dalam perenungan yang cukup, menurut level saya, banyak hal yang kurang pas dengan pengembangan blog ini.
Tagline blog ini misalnya,  semakin hari saya merasa semakin menyiksa. Saya merasa sudah lancang dan berani memasang badan  dan berbicara banyak tentang motivasi dan sekitarnya. Padahal, mental saya saja masih perlu diuji untuk mengarungi banyak persoalan yang komplikasi dan distorsi disana sini ditengah-tengah aktifitas saya, apalagi berkaitan dengan jenis pekerjaan saya yang terkadang memang bisa jadi sasaran empuk untuk menggoyahkan mental. untuk itu pelan tapi pasti simbol-simbol yang mengandur unsur pengguran dalam memotivasi akan saya pangkas habis.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;